CHICAGO - Penurunan berat badan (BB) dapat memberi kesempatan wanita obesitas untuk hamil. Penelitian dari Academic Medical Center di Amsterdam menemukan, obesitas memengaruhi kematangan sel telur dan berdampak pada pembuahan pada wanita penderita obesitas.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Human Reproduction menggunakan subjek penelitian sebanyak 3.000 pasangan, antara tahun 2002-2004, pada 24 rumah sakit di Belanda. Dokter Jan Willem van der Steeg menemukan hubungan antara kesuburan pada wanita dan body mass index (BMI), yaitu rasio antara tinggi badan dan berat badan. Wanita yang mempunyai BMI atau lebih disebut obesitas.
Penelitian menemukan, wanita dengan BMI 30 atau lebih mempunyai kemungkinan lebih rendah untuk hamil secara alami dibandingkan wanita yang mempunyai BMI normal antara 21-29.
"Dalam kasus ini, wanita dengan BMI 30 atau lebih mempunyai kemungkinan hamil spontan menurun sebanyak 26 persen, sedangkan wanita dengan BMI 40 kemungkinan akan semakin menurun sampai 43 persen," ujar Van der Steeg.
Kemungkinan sulit hamil karena pengaruh hormone leptin yang dikeluarkan oleh jaringan lemak. "Kemungkinan wanita obesitas mengalami kerusakan hormone, dan mengubah kesempatan kesuburan dan proses pertemuan sel telur dan sperma," kata dia.
Seperti diketahui, obesitas akan menggangu ovulasi. Penelitian dari Belanda mengatakan, kemungkinan hamil akan berkurang dibandingkan dengan berat badan normal.
Namun, penelitian tidak menyebut frekuensi hubungan seksual yang mampu memengaruhi hasil penelitian ini. Beberapa penelitian menunjukkan obesitas sering kali dihubungkan dengan kemajuan seksual yang berkurang dan libido yang menurun.
Penelitian menambahkan, hasil penelitian masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama peningkatan angka rata-rata obesitas dengan dampaknya.
"Wanita gemuk dan obesitas yang menginginkan kehamilan, kemungkinan akan mengalami kesulitan," katanya.
(Sindo Pagi//tty)
sumber:http://lifestyle.okezone.com/read/2007/12/21/24/69772/24/obesitas-pengaruhi-kesuburan
Bahayanya PMS
-
Sampai dengan 90 percent perempuan di usia melahirkan mengalami beberapa
tingkat premenstrual syndrome (PMS) dan para ahli memperkirakan 3-5 persen
dari m...
13 tahun yang lalu