AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Ilustrasi (foto: getty images)
Berikut ini adalah penjelasan mengapa tubuh tetap gemuk meski sudah jogging setiap hari.
Gerakan yang konstan selama jogging termasuk aktivitas aerobik yang dapat memperkuat otot jantung dan pernapasan. Dampaknya bagi kesehatan, pernapasan menjadi makin sehat dan tekanan jantung lama-lama turun sehingga risiko hipertensi berkurang.
Namun untuk membakar lemak, jogging kurang efektif. Tubuh hanya akan mengolah lemak menjadi energi jika kebutuhan kalori yang diperoleh dari gula dan karbohidrat sudah tidak mencukupi.
Salah satu cara untuk mengurangi lemak adalah dengan berolahraga. Jogging merupakan olahraga yang membutuhkan banyak energi, sehingga banyak yang melakukannya dengan harapan cadangan energi berupa lemak akan terbakar dengan
lebih efisien.
Kenyataannya, beberapa orang gagal mengurangi berat badan meski rajin jogging setiap hari. Diameter lingkar pinggang juga tidak berkurang, justru betis yang malah ikut membesar.
"Tubuh ibarat mesin terbaik yang selalu beradaptasi dengan apapun. Semakin sering Anda jogging, tubuh akan semakin siap untuk menghadapi jogging berikutnya," ungkap Greg Brokes, seorang instruktur kebugaran di London, dikutip dari Dailymail, Selasa (27/7/2010).
Seringnya jogging dilakukan, menurut Greg hanya akan menyebabkan metabolime energi menjadi semakin efisien. Adaptasi yang dilakukan oleh tubuh membuat energi yang dibutuhkan makin lama makin sedikit sehingga kalori yang terbakar tidak banyak.
Jelasnya seperti ini, ketika pertama kali jogging energi yang diperlukan untuk jogging cukup dengan yang sudah dimakan. Tapi lama-kelamaan tubuh akan menyesuaikan diri.
Makanan yang dimakan dengan porsi sama ternyata hanya sedikit yang diperlukan untuk jogging. Ini artinya kalori yang terbakar juga makin sedikit karena tubuh sudah menyesuaikan diri.
Selain tidak efektif menurunkan berat badan, jogging juga tidak baik untuk persendian. Saat berlari, persendian yang digunakan sebagai tumpuan akan menahan beban 2,5 kali lipat dari berat badan sehingga rentan cedera.
Ditambahkan oleh Greg, sendi yang paling rawan terserang nyeri akut akibat jogging adalah pergelangan kaki (angkle) serta lutut. Semakin sering mengalami tekanan secara berulang, sendi tersebut akan semakin cepat aus.
Pendapat Greg tentu saja berlawanan dengan pandangan umum yang diyakini banyak orang. Selama ini, jogging dianggap sebagai olahraga yang dapat meningkatkan metabolisme sehingga efektif untuk menurunkan berat badan.(up/ir)
sumber :http://us.health.detik.com/read/2010/07/27/131559/1407666/766/jogging-tak-bikin-langsing?l991101755