
PARA  wanita perlu menjaga berat badan karena mereka yang memiliki berat  badan berlebihan memiliki risiko terserang kanker indung telur (ovarium)  lebih tinggi dibanding dengan wanita yang tidak mengalami obesitas  (kegemukan).
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak  dari semua jenis kanker ginekologi. Jenis kanker ini sulit diobati  lebih awal karena pada stadium dini biasanya muncul hampir tanpa gejala.  Meski demikian ada beberapa gejala yang perlu dicurigai sebagai kanker  ovarium.
Pada stadium awal, gejala yang timbul berupa ganguan  haid. Tetapi berbeda dengan kanker leher rahim yang bisa dideteksi  dengan metode pap smear, maka belum ada cara untuk mendeteksi kanker  ovarium.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab  kanker ovarium. Meskipun demikian, faktor pemakaian obat secara  berlebihan dicurigai dapat memicu munculnya kanker ovarium.
Selain  itu, penggunaan obat-obat kesuburan dalam jangka waktu lama juga diduga  dapat
meningkatkan risiko serangan penyakit tersebut. Faktor  genetika bisa juga menjadi acuan karena sebanyak 10 persen penderitanya  ternyata memiliki keluarga yang juga menderita kanker ovarium.
Kini,  sebuah studi di Amerika Serikat (AS) mengaitkan kegemukan dengan  peningkatan risiko munculnya kanker ovarium.
Studi itu melibatkan  lebih dari 94.000 wanita berusia 51 hingga 71 tahun, yang dipantau  selama lebih dari tujuh tahun. Hasil studi itu, seperti dikutip Reuters,  menunjukkan bahwa wanita yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan  lebih tinggi untuk terserang kanker ovarium.
Risiko itu meningkat  pada wanita yang tidak pernah melakukan terapi pengganti hormon (HRT)  selama masa menopause. Studi yang dilakukan sebelumnya mengaitkan hormon  yang digunakan untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
Di antara  wanita yang tidak pernah melakukan HRT, mereka yang kegemukan memiliki  risiko 83 persen lebih tinggi terserang kanker ovairum dibanding wanita  dengan berat badan normal.
Penemuan yang dilaporkan dalam jurnal  Cancer itu juga menunjukkan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor  penyebab kanker ovarium yang dapat dikendalikan.
Menurut kepala  peneliti dalam studi itu, Dr Michael L Leitzman dari Lembaga Kanker  Nasional Amerika Serikat (AS) di Bethesda, Maryland dan Universitas  Regensburg di Jerman, hasil. studi itu memberikan satu lagi alasan bagi  para wanita untuk menghindari kenaikan berat badan yang tidak sehat.
"Data  kami menunjukkan bahwa mempertahankan berat badan yang sehat berkaitan  dengan penurunan risiko perkembangan kanker ovarium," kata Leitzmann.
Belum  jelas mengapa obesitas memiliki kontribusi terhadap kanker ovarium,  tetapi mungkin hal itu berkaitan dengan efek lemak tubuh yang berlebihan  terhadap kadar estrogen dalam tubuh seorang wanita, kata Leitzmann dan  para mitranya.
Kenyataan bahwa risiko terserang kanker ovarium  itu bergantung pada penggunaan HRT mendukung teori ini.
Studi itu  juga menemukan kaitan antara obesitas pada usia 18 tahun dan  peningkatan risiko terserang kanker ovarium pada usia lebih tua ?-  sebuah kaitan yang bahkan lebih kuat dibanding kaitan antara kegemukan  pada usia lebih lanjut dan kanker ovarium.
Berat badan pada usia  remaja mungkin lebih relevan dengan kanker ovarium dibanding berat badan  pada usia lebih lanjut.
Penelitian lain yang di lakukan para  ilmuwan di AS juga menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami obesitas  lebih rentan terkena kanker ovarium ganas.
Obesitas memang  meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis kanker, tetapi riset itu  mengungkapkan bahwa jaringan lemak berpengaruh terhadap perkembangan  tumor.
Menurut hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Cancer  itu, sel lemak yang menghasilkan hormon atau protein membuat kanker  ovarium berkembang lebih pesat.
Kepala penelitian, Dr Andrew Li  mengatakan penelitian itu melibatkan 216 perempuan yang menderita kanker  ovarium epithelial, jenis kanker ovarium yang paling banyak ditemui,  atau sekitar 90 persen dari seluruh kasus.
Penelitian itu  membandingkan 35 perempuan yang mengalami obesitas dengan 108 perempuan  yang memiliki berat badan normal untuk melihat perbedaan signifikan  dalam kemunculan kanker.
Ternyata, obesitas berpengaruh pada  ketahanan tubuh. Mereka yang mengalami obesitas, sel kankernya bisa  timbul lagi setelah melakukan pengobatan dan berisiko pada kematian.
Untuk  mengenali kanker ovarium, The American Cancer Society mengumumkan hasil  konsesus para ahli kanker tentang gejala kanker ovarium. Gejala  tersebut antara lain bengkak-bengkak di tubuh, rasa sakit di bagian  perut dan panggul,kehilangan napsu makan, sering buang air kecil dan  nyeri saat bersenggama.
Sering buang air kecil terjadi jika jika  tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih. Dapat juga terjadi  peregangan atau penekanan di daerah panggul yang menyebabkan nyeri.
Situs  rumah sakit Kanker Dharmais menyebutkan pada stadium lanjut gejala yang  terjadi berhubungan dengan asites (penimbunan cairan dalam rongga  perut) penyebaran ke omentum (lemak perut) dan organ-organ di dalam  rongga perut lain seperti usus dan hati. Gejala yang tampak, seperti  perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air  besar dan buang air kecil.
Jika menemukan gejala tersebut, maka  penderita harus segera ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan guna  mendeteksi kista atau pembesaran ovarium.
Pemeriksaan dianjurkan  pada wanita yang memiliki faktor risiko tinggi, yakni wanita yang  mendapat haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat, tidak  pernah atau sulit hamil, ada riwayat kanker ovarium dalam keluarga,  serta wanita penderita kanker payudara dan kanker usus.
Penderita  kanker ovarium di Indonesia dilaporkan terus meningkat setiap tahun.
Kanker  ovarium akan jauh lebih mudah disembuhkan bila keberadaanya diketahui  pada tahap awal pertumbuhan.
sumber:http://health.kompas.com/read/2009/01/16/01001087/Wanita.Gemuk.Riskan.Terserang.Kanker.Ovarium
=====================================
mau slim dgn mudah dan sehat?cukup minum slim diet 4 kali sehari   sebelum makan dan sebelum tidur malam. sekali minum 2 sudu dicampur  dgn  200 ml air sejuk. slim diet bukan obat
tapi meal supplement. slim   diet berbentuk milk powder yg berisi protein, vitamin dan mineral. 1   kaleng slim diet boleh menurunkan 2-4 kg dan masa 7 hari.produk ini   tidak ada efek samping.mahu diet tak perlu berlapar dan tak perlu   senaman. Berminat sila kontak sy di 08197226959 (renita) atau baca   selengkapnya di profile FB sy 

 
 
 
