Wanita cenderung melakukan apapun untuk terlihat indah. Dan, wanita  sensitif dengan bagian tengah tubuh yang tidak Indah. Perut yang  menggelambir atau menyembul, seringkali membuat percaya diri wanita  menjadi sangat rendah. Lagipula, siapa, sih, yang tidak ingin memiliki  tubuh bak gitar spanyol?
 
Salah satu yang dilakukan untuk mengakali bagian perut yang kurang  indah adalah dengan menggunakan korset yang secara instan mampu membuat  perut terlihat lebih ramping. Padahal memaksakan bentuk tubuh dengan  melakukan pengencangan cara ini juga mengandung risiko. Apa risikonya?
 
Menguntungkan Si Dada Besar 
 
Korset didesain bukan sekadar memberikan tekanan pada pinggul tetapi  beberapa tulang yang berada di depan rusuk juga bermanfaat membentuk  postur lebih tegak. Korset juga dikatakan memberikan dukungan yang cukup  signifikan terhadap tulang belakang.
 
Keuntungan korset yang memiliki daya dukung rangka ini, kemudian  dikatakan dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan bagi mereka dengan  gangguan otot ataupun gangguan tulang rangka.
 
Begitu pula para pemilik dada besar menganggap, korset dapat membantu  menyangga beban mereka tersebut. Kondisi ini kemudian dipercaya telah  mampu mengurangi nyeri punggung yang dirasakan, dibanding ketika  menggunakan bra biasa.
  
 
Mengurangi Napsu Makan 
 
Korset memang memiliki peran utama membantu wanita di bidang estetik.  Pengenaan korset juga ditujukan untuk memberi efek pinggul yang ramping  bak jam pasir.
 
Selain memberi efek langsung pada pinggul, tekanan rongga perut  ketika mengenakan korset juga memberi dampak menekan napsu makan. Orang  pun mempercayai penggunaan korset lama kelamaan dapat menurunkan berat  badan dan membantu perampingan perut lebih effektif.
 
Sayangnya, tidak demikian menurut dr. Elelou Canoy (Hannah), amd, cmt.,  praktisi chiropractic  dari Anahata Wellness Center .
 
“Tidak benar korset bisa membuat perut lebih ramping. Menggunakan  korset terlalu sering, setiap hari atau sepanjang hari justru dapat  menyebabkan penyakit serius!” sanggah dokter Hannah mementahkan anggapan  tersebut.
 
Risiko Myoma 
 
Penggunaan korset yang berlebihan, ditegaskan Hannah, bukan hanya  tidak nyaman bagi tubuh wanita. Jika terus menerus digunakan lebih dari 3  hingga 6 jam sehari, apalagi dipergunakan setiap hari di atas panjang  waktu tersebut, sangat berisiko menyebabkan myoma.
 
“Ketika Anda mengenakannya setiap hari dan ia menekan sangat keras  area perut, area seputar tersebut menjadi tidak relaks. Ini berisiko  memicu myoma pada wanita,” ungkapnya.
 
Hannah melanjutkan, bila memang ingin penampilan prima, menggunakan  korset masih bisa dilakukan hanya pada saat-saat khusus. Pada saat akan  pergi ke pesta atau acara penting lainnya, Anda bisa menggunakan korset  sepanjang tidak lebih dari 6 jam.
 
Jika ternyata Anda tak mampu menolak menggunakan korset lebih dari 12 jam, sebaiknya lakukan self massage  untuk melancarkan kembali peredaran darah di area perut.
 
Pijatan bisa dilakukan sendiri dengan sentuhan yang lembut seperti  mengelus perut. Akan lebih baik bila Anda menambahkan penggunaan minyak  yang dapat menstimulasi otot perut dan merelaksasinya.
 
Pemijatan ini tidak harus dilakukan dalam frekuensi tinggi. Justru Hannah menyarankan melakukan self massage  pada perut sekali dua kali saja dalam sehari, atau sesukanya.
 
Khusus bagi wanita yang baru saja melahirkan, self massage  sebaiknya dilakukan setelah sudah tidak ada lagi darah nifas atau minimal satu bulan setelah melahirkan.
  
 
Diet dan Olahraga 
 
 
 
 
 
Mengingat risiko berat yang mengancam pengguna korset, Hannah tidak  menyarankan para wanita untuk mengandalkan korset untuk mencapai perut  ramping. Jika ingin mencapai perut ramping, Hannah menyarankan untuk menggunakan cara-cara alami. “Lakukan diet secara tepat, olahraga seperti lari, berenang, tai chi,  pilates dan lain-lain untuk membuat perut lebih ramping,” saran Hannah. Terutama lakukan diet dengan membatasi konsumsi karbohidrat. Bukan menghilangkan asupan karbohidrat. Saran Hannah, membatasi karbohidrat dengan memodifikasi jadwal makan.  Misalnya, sarapan pagi cukup dengan dua potong ubi atau singkong.  Kemudian makan malam dan makan siang bisa dengan satu cangkir nasi.  Khusus makan malam berupa nasi sebaiknya di bawah pukul 6 malam. Jika  telah lewat pukul 6 malam, menu diganti dengan sayuran karena sudah  tidak terlalu membutuhkan energi.
 
 
“Dan ingat, bentuk perut itu tergantung juga dengan genetik,” ungkap  Hannah mengingatkan para wanita untuk tidak menghukum dirinya berlebihan  akibat bentuk perut yang tidak indah. (Laili Damayanti)
sumber:http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Bahaya-Di-Balik-Korset
===========================
mau slim dgn mudah dan sehat?cukup minum slim diet 4 kali sehari        sebelum makan dan sebelum tidur malam. sekali minum 2 sudu dicampur  dgn       200 ml air sejuk. slim diet bukan obat tapi meal supplement.   slim      diet berbentuk milk powder yg berisi protein, vitamin dan   mineral. 1      kaleng slim diet boleh menurunkan 2-4 kg dan masa 7   hari. produk ini      tidak ada efek samping. mahu diet tak perlu berlapar   dan tak perlu      senaman. Berminat sila kontak sy di +628197226959   (renita) atau baca      selengkapnya di profile FB sy